Jumat, 07 Februari 2014

CONTOH ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS KK BINAAN

LAPORAN ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS DALAM KONTEKS KELUARGA TN R DI DUSUN JAMBU, DESA LAWEN KEC.PANDANARUM
KAB. BANJARNEGARA













Disusun oleh :
SUKO ENDAH WARNI
A1003066

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
POLITEKNIK BANJARNEGARA
2012






HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS DI DUSUN JAMBU
 DESA LAWEN KECAMATAN PANDANARUM KABUPATEN BANJARNEGARA

Laporan Ini Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Asuhan Kebidanan Komunitas

Disahkan pada :Agustus2012




Mahasiswa


(Suko Endah Warni)
KK Binaan


(Rogiat)



Mengetahui,



Pembimbing Lahan


(Rengga)
Pembimbing Institusi


(Dian Nirmala Sari, S.SiT)


KATA PENGANTAR
                                                                                                                                          
Pujisyukur kami panjatkan kehadiratAllah  SWT atas segala taufik dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan “Laporan Asuhan Kebidanan Komunitas Dalam Konteks Keluarga”
Penulis menyadari bahwa keberhasilan menyusun laporan ini tidak lepasdari bimbingan dan dukungan berbagai pihak yang diberikan kepada penulis. Untuk itu penulis menyampaikan terima kasih kepada :

1.         Segenap Dosen Prodi Kebidanan Politeknik Banjarnegara
2.         Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah membantu selama penyusunan laporan ini

Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih jauh dari sempurna. Hal ini karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang penulis miliki. Untuk itu kritik dan saran yang bermanfaat guna perbaikan dan kesempurnaan makalah ini sangat penulis harapkan.


Banjarnegara,Agustus 2012

      Penulis,







BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Asuhan kebidanan pada keluarga merupakan asuhan kebidanan komunitas yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan keluarga.Dalam sebuah keluarga biasanya dijumpai lebih dari satu permasalahan kesehatan. Misalnya adalah keluarga Tn.R, di dalam keluarga ini terdapat tiga masalah kesehatan yaituNutrisi pada balita,PHBSdan merokok.
Keluarga Tn.Rterdiri dari tiga anggota keluarga dengan permasalahan kesehatan yang terdapat pada masing-masing anggota keluarga. Tn.R selaku kepala keluarga mempunyai kebiasaan merokok yang sangat berbahya bagi dirinya sendiri dan juga orang-orang di sekitarnya khususnya bagi sang istri dan anaknya yang baru berumur 18 bulan Sedangkan anak Tn.R yang sejak bulan desember mengalami penurunan berat badan yang sekarang mencapai  garis merah, selain itu  pengetahuan asi eksklusif juga perlu diberikan karena ny.boni masih dalam usia subur dan dia tidak mengerti apa itu asi eksklusif sehingga dia tidak pernah memberikan asi ekslusif pada anak-anaknya.
Dari ketiga masalah tersebut nantinya akan dipilih satu yang menjadi prioritas dan harus segera mendapatkan penanganan, di samping juga dua masalah lainya yang harus tetap dicari solusinya.

B.     Rumusan Masalah
Asuhan Kebidanan Komunitas dalam konteks keluarga ini memiliki masalah yaitu:
1.    Kurangnya pengetahuan  keluarga tentang nutrisi balita
2.    Kurangnya pengetahuan keluarga tentang asi eksklusif
3.    Kurangnya pengetahuan keluarga tentang bahaya merokok
C.Tujuan
1.    Tujuan Umum
Untuk meningkatkan derajat kesehatan dalam keluarga sehingga terwujud keluarga sehat dan sejahtera.
2.    Tujuan Khusus
a.    Untuk memberikan pengetahuan pada keluarga TnR terutama ibu mengenai nutrisi balita
b.    Untuk memberikan pengetahuan pada keluarga Tn.R mengenai PHBS
c.    Untuk memberikan pengetahuan pada keluarga Tn.R mengenai bahaya merokok.

C.    Manfaat
Dari Asuhan Kebidanan dalam konteks keluarga kepada keluarga Tn.R bermanfaat untuk :
a.    Bagi keluarga TnR
1)    Meningkatakan pengetahuan dan kesadaran keluarga dalam mewujudkan kelurga yang bahagia, sejahtera dan berkualitas.
2)    Meningkatkan kesehatan balita dan keluarga.
b.    Bagi mahasiswa
1)    Meningkatkan ketrampilan dalam kegiatan pelayanan kebidanan komunitas.
2)    Meningkatkan pengetahuan dalam pengelolaan pelayanan kebidanan komunitas.
c.    Bagi Puskesmas
1)    Sebagai bahan rencana tindak lanjut program puskesmas mengenai kesehatan keluarga.
2)    Meningkatkan cakupan KIA (K1, K4, persalinan linakes, deteksi resiko tinggi, imunisasi, posyandu dll).










BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A.   Konsep Keluarga
1.    Pengertian Keluarga
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa anggota keluarga lainnya yang berkumpul dan tinggal dalam suatu rumah tangga karena pertalian darah dan ikatan perkawinan atau adopsi, dimana antara satu dengan yang lainnya saling tergantung dan berinteraksi. Bila salah satu anggota keluarga mempunyai masalah kesehatan atau keperawatan, maka akan berpengarung terhadap anggota-anggota yang lain dan keluarga-keluarga yang ada di sekitarnya (Effendi, 1998).
2.    Bentuk Tipe Keluarga (Effendi, 1998)
a.    Keluarga inti (Nuclear Familly), adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak.
b.    Keluarga besar (ETtended Familly), adalah keluarga inti ditambah sanak saudara, misalnya nenek, kakek, keponakan, saudara sepupu, paman, bibi, dan sebagainnya.
c.    Keluarga berantai (Serial Familly), adalah keluarga yang terdiri dari wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu keluarga inti.
d.    Keluarga duda/janda (Composite), adalah keluarga yang terjadi karena perceraian atau kematian.
e.    Keluarga berkomposisi, adalah yang perkawinannya berpoligami dan hidup secara bersama-sama.
f.     Keluarga kabitas (Cabitation), adalah dua orang yang menjadi satau tanpa pernikahan tetapi membentuk satu keluarga.
3.    Pemegang Kekuasaan dalam Keluarga
Pemegang kekuasaan keluarga menurut (Effendi, 1998):
a.    Patrikal, yang dominan memegang kekuasaan dalam keluarga adalah pihak ayah.
b.    Matrikal, yang dominan memegang kekuasaan dalah keluarga adalah pihak ibu.
c.    Equalitarian, yang dominan memegang kekuasaan dalam keluarga adalah pihak ayah dan ibu.
4.    Peranan Keluarga
Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal, sifat kegiatan yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu. Menurut (Effendi, 1998) penaran dalam keluarga adalah:
a.    Peranan ayah
Sebagai suami dari istri dan ayah dari anak-anak, pecari nafkah, pendidik, pelindung, kepala keluarga, anggota dari kelompok sosialnya, anggota masyarakat dari lingkungannya.
b.    Peranan ibu
Sebagai istri dan ibu dari anak-anak, mengurus rumah tangga, mengasuh dan pendidik, pelindung dari salah satu kelompok dari peranan sosialnya, serta sebagai anggota masnyarakat dari lingkungannya, pencari nafkah tambahan dalam keluarga.
c.    Peranan anak
Melaksanakan peranan psikososial sesuai tingkat perkembangan baik fisik, mental maupun spiritial.
5.    Fungsi Keluarga
a.    Fungsi biologis
Untuk meneruskan keturunan, memelihara dan membesarkan anak, memenuhi kebutuhan gizi keluarga, memelihara dan merawat anggora keluarga.
b.    Fungsi psikologis
1)    Memberikan kasih sayang dan rasa aman.
2)    Memberikan kasih sayang diantara anggota keluarga.
c.    Fungsi sosial
1)    Membina sosialisasi pada anak.
2)    Membentuk norma tingkah laku sesuai tingkat perkembangan anak.
d.    Fungsi ekonomi
1)    Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
2)    Mencari sumber penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
3)    Menabung untuk memenuhi kebutuhan keluarga dimasa yang akan datang.
e.    Fungsi Pendidikan
1)    Menyekolahkan anak untuk membekali pendidikan, ketrampilan dan membentuk perilaku sesuai bakat dan minat yang dimilikinya.
2)    Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang, memenuhi peranannya sebagai orang dewasa.
3)    Mendidik anak sesuai tingkat perkembangannya.
6.    Gambaran Keluarga Sehat
Gambaran keluarga sehat dapat dikemukakan sebagai berikut:
a.    Anggota keluarga dalam kondisi sehat fisik, mental maupun sosial.
b.    Cepat meminta bantuan tenaga kesehatan atau unit pelayanan kesehatan bila timbul masalah kesehatan pada salah satu anggota keluarga.
c.    Di rumah tersedia kotak berisi obat-obatan sederhana untuk P3K.
d.    Tinggal di rumah dan lingkungan yang sehat.
e.    Selalu memperhatikan kesehatan keluarga dan masyarakat.
Seorang bidan yang bekerja di komuniti harus mengetahui data wilayah kerjanya, data tersebut mencakup komposisi keluarga, keadaan sosial, ekonomi, adat kebiasaan, kehidupan beragama, status kesehatan serta masalah ibu dan anak balita. Keberhasilan bidan yang bekerja dibidang komuniti tergantung pada peningkatan kesehatan ibu dan anak balita di wilayah kerjanya.
Sasaran umum kebidanan komunitas asalah ibu dan anak dalam keluarga. Menurut undang-undang no.12 tentang kesehatan, yang dimaksud dengan keluarga adalah suami, istri, anak dan anggota keluarga lainnya.
Di dalam kesehatan keluarga, kesehatan istri mencakup kesehatan masa pra kehamilan, persalinan, pasca persalinan dan masa di luar masa kehamilan (masa interfal) serta persalinan. Upaya kesehatan ibu dan anak dilakukan melalui peningkatan kesehatan anak dalam kandungan, masa bayi, masa balita dan masa pra sekolah.

B.   Konsep Manajemen Asuhan Keluarga
Dalam memecahkan masalah pasiennya, bidan menggunakan manajemen yaitu suatu metode yang digunakan oleh bidan dalam menentukan dan mencari langkah-langkah pemecahan masalah serta melakukan tndakan untuk menyelamatkan pasiennya dari gangguan kesehatan.
Langkah-langkah kebidanan komunitas:
1.    Identitas masalah
Dalam identifikasi masalah bidan melakukan pengumpulan data berdasarkan sumber data, pengumpulan dilakukan secara langsung di masyarakat (data subyektif) dan secara tidak langsung (data obyektif).
Data subyektif didapat dari informasi yang langsung diterima dari masyarakat melalui wawancara. Data obyektif adalah data yang diperoleh dari hasil obserfasi pemeriksaan dan penelaahan catatan keluarga, masyarakat dan lingkungannya.
Kegiatan yang dilakukan oleh bidan dalam pengumpulan data ini adalah pengumplan data tentang keadaan kesehatan desa dan pencatatan data keluarga sebagai sasaran pemeriksaan.
2.    Data Desa
Data desa meliputi:
a.   Wilayah desa (Luas, keadaan geografi, jarak desa dan fasilitas kesehatan pemeriksaan).
b.   Penduduk (jumlah, komposisi penduduk, jumlah keluarga, mata pencaharian, pertumbuhan penduduk, dinamika penduduk).
c.   Status kesehatan (angka kematian, jenis dan angka kesaktan ibu, anak dan balita).
d.   Keadaan lingkungan (jumlah sarana air minum, jumlah jamban keluarga, pembuangan sampah dan kotoran, pembuangan tinja dan kondisi tinja).
e.   Sosial ekonomi (pendidikan, pendapatan perkapita, organisasi dari lembaga swadaya masyarakat yang ada, media komunikasi yang dimiliki masyarakat).
f.    Data keluarga
g.   Pemeriksaan fisik anggota keluarga yaitu ibu, bayi dan balita.
h.   Pemeriksaan lingkungan keluarga (rumah, pekarangan, pembuangan sampah dan kotoran).
3.    Analisa dan Perumusan Masalah
Setelah data dikumpulkan dan dicatat sebagai syarat dengan ditetapkan masalah kesehatan lingkungan di komuniti.
a.   Analisis
Tujuan analisis adalah menggunakan data yang terkumpul dan mencari kaitan satu dengan lainnya sehingga ditemukan berbagai masalah, melalui proses analisis ditemukan jawaban tentang hubungan antara penyakit atau kasus kesehatan dengan lingkungan keadaan sosial budaya (perilaku). Pelayanan kesehatan serta faktor keturunan yang berpengaruh terhadap kesehatan.
b.   Perumusan Masalah
Perumusan masalah dapat dikumpulkan berdasarkan hasil analisi. Dalam rumusan masalah mencakup masalah utama dan penyebabnya serta masalah potensial.
4.    Rencana dan Tindakan
Bila sudah diketahui masalah utama kesehatan lingkungan serta penyebannya, maka disusun rencana dan tindakan yang dilakukan. Tindakan dilakukan berdasarkan rencana yang disusun:
a.   Rencana
Rencana untuk pemecahan masalah kesehatan lingkungan di komunitas dapat dibagi menjadi tujuan, rencana pelaksanaan, dan evaluasi. Untuk pencapaian tujuan tersebut perlu ditetapkan sasaran, maka disusun rencana pelaksanaan.

Di dalam pelaksanaan mencakup:
1)    Pemeliharaan kesehatan lingkungan.
2)    Penyuluhan tentang kesehatan lingkungan yang diberikan pada keluarga.
Untuk mengetahui hasil suatu upaya, maka perlu ditentukan kriteria keberhasilan, kriteria ini ditetapkan di dalam rencana evaluasi tercakup:
1)    Tingkat kesehatan lingkungan.
2)    Frekuensi penyuluhan.
3)    Partisipasi keluarga dalam bentuk tindakan.
b.   Tindakan
Di dalam pelaksanaan kegiatan, bidan harus memonitor perkembangan dan perubahan yang terjadi terhadap lingkungan kemungkinan penetapan tujuan juga tidak tepat, bila hal ini terjadi, maka perlu dilakukan modifikasi dan juga menyebabkan perubahan dalam melaksanakan tindakan dan evaluasi.
5.    Evaluasi
Tujuan evaluasi adalah mengetahui ketepatan dan kesempurnaan antara hasil yang dicapai dengan tujuan yang ditetapkan. Suatu pengkajian dinyatakan berhasil bila evaluasi menunjukan data yang sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Bila tujuan tidak tercapai, maka perlu dikaji kembali penyebabnya. Bila kegiatan berhasil mencapai tujuan maka identifikasi dilakukan dalam mengantisipasi kemungkinan terjadi masalah lain yang timbul akibat keberhasilan tersebut.

C.   Konsep Permasalahan Keluarga
Setelah dilakukan pengkajian dan ditemukan permasalahan dalam keluarga Tn.R yaitu adanya penurunan BB pada anak Tn.R  yang masih berusia 18 bulan .BB badan pada balita yang baik adalah selalu naik sesuai dengan bertambahnya usia anak tersebut,dan misalkan ada penurrunan BB jyga harusnya akan bisa naik di penimbangan berikutnya.Jika BB balita selalu mengalami penurunan ,apalagi juika sampai mencapai BGM mka perlu dilakukan tindakan khusus karena mungkin saja anak mengalami gizi buruk yang juga bisa di sebabjan okleh banyak faktor.


BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

A.    Hasil

ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS DALAM KONTEKS KELUARGA PADA Tn.R RT 01RW 09DUSUN JAMBU DESA LAWEN KECAMATAN PANDANARUM KABUPATEN BANJARNEGARA

DATA SUBYEKTIF
1.      Stuktur Keluarga
a.       Nama Kepala Keluarga            : Tn.Rogiat
b.      Umur                                        :46tahun
c.       Jenis Kelamin                           : Laki-laki
d.      Agama                                      : Islam
e.       Pendidikan                               : SD
f.       Pekerjaan                                  :Buruh
g.      Pendapatan                               : ±500.000
h.      Alamat                          :JambuRT01/RW09
i.        Suku / Bangsa              : Jawa/Indonesia
j.        Daftar Anggota Keluarga        :
NO
Nama
Hub.
klg
umur
L
P
Gol.
Darah
agama
pendidikan
pekerjaan
1
Rogiat
kk
46 th
L
_
islam
SD
Buruh
2
Boni
Istri
30th
P
_
islam
SD
Tani
3
Nanang
anak
15th
L
_
islam
SMP
_
4
Irvan
anak
18 bln
L
-
islam
_
-

k.      Genogram (3 generasi)











 










.           L.Denah Rumah




2.      Sifat Keluarga
Anggota keluarga yang berpengaruh dalam mengambil keputusan dalam keluarga adalah suami.
3.      Kebiasaan hidup sehari-hari
a.       Kebiasaan makan
1)      Waktu makan                   : Teratur
2)      Cara mengolah makanan  :
a)      Memenuhi syarat kesehatan : tidak
b)      Menu dalam seminggu bervariasi: iya
3)      Makan garam beryodium: iya
4)      Makanan pantangan dalam keluarga: tidak ada  
b.      Hygiene perorangan/keluarga
1)      Kebiasaan mandi 3 kali sehari.
2)      Kebiasaan menggosok gigi 2 kali sehari.
3)      Kebiasaan keramas 5 hari sekali.
4.      Penghasilan dalam satu bulan
a.       Ayah                                      = Rp500.000
b.      Ibu                                          = Rp200.000
c.       Anggota keluarga lain            = Rp.               +
Rp.700..000

5.      Kegiatan sosial kemasyarakatan
a.       Kedudukan keluarga dalam masyarakat:

Ya, sebutkan :
X
Tidak

b.      Partisipasi keluarga dalamkegiatan kemasyarakatan:

Ya, sebutkan :
X
Tidak


6.      Kebiasaan dalam keluarga berkaitan dengan budaya:
X
Tujuh bulanan
X
Puputan

Pantangan-pantangan bagi ibu hamil dan nifas

Lain-lain :

7.      Riwayat KesehatanAnggota Keluarga (tiga bulan terakhir)
No
Nama Anggota Keluarga
Jenis Penyakit
Upaya Penanggulangan
Ket





8.        Kebiasaan memeriksakan diri
a.       Waktu                        : Bila sakit
b.      Tempat           : Puskesmas
9.      Alasan                  : Mudah di jangkau
10.  Riwayat Obstetri dan Ginekologi (Paritas, Penggunaan Kontrasepsi, Kesehatan Reproduksi)
a.       Paritas                                   
Ny.Boni                                 :2        
b.      Penggunaan kontrasepsi         :suntik

11.  Stress dan koping
Persepsi dan Tanggapan Keluarga terhadap Masalah :
Tanggapan keluarga terhadap masalah yang dihadapi selalu dirundingkan dengan anggata keluarga secara baik-baik terutama anggota keluarga yang tidak sehat dibawa ke Puskesmas

PEMERIKSAAN FISIK
1.      Keadaan Umum  
a.       Ny Boni : Baik
b.      Nanang  :Baik
c.       Irvan      :Baik
2.      Pemeriksaan TTV
a.       Ny. Boni        : TD     : 130/80 mmHg           Suhu    :
  Nadi  : 84 X/menit                RR       : 24 X/menit
b.      An.Nanang           : TD          :mmHg            Suhu    :
  Nadi  : 80 X/menit                RR       : 22 X/menit
c.       An. Aldo        : TD     :           mmHg             Suhu    :
  Nadi  : 98 X/menit                RR       : 56 X/menit
3.      Kepala
a.       Ny.Boni         : bersih, rambut tidak mudah rontok
b.      An.Nanang     : bersih,
c.       An.Irvan        : bersih
4.      Wajah
a.       Ny.Boni         : tidak pucat
b.      Nanang          : tidak pucat
c.       An Irvan.        : tidak pucat
5.      Mata
a.       Ny.Boni.        : simetris, konjungtiva merah muda, sklera putih
b.      Nanang           : simetris, konjungtiva merah muda, sklera putih
c.       An.Irvan         : simetris, konjungtiva merah muda, sklera putih
6.      Hidung
a.       Ny.Boni         : bersih
b.      Nanang           : bersih
c.       An.Irvan         : bersih
7.      Telinga
a.       Ny.Boni         : simetris, bersih
b.      Nanang           : simetris, bersih
c.       An.Irvan         : simetris, bersih
8.      Mulut dan Gigi
a.       Ny.Boni         : bibir tidak pucat, ada caries gigi, tidak ada stomatitis
b.      Nanang           : bibir tidak pucat, tidak ada caries gigi, tidak ada stomatitis
c.       An.Irvan         : bibir tidak pucat, tidak ada caries gigi, tidak ada stomatitis
9.      Leher
a.       Ny.Boni         : tidak ada pembesaran kelenjar thyroid
b.      Nanang          : tidak ada pembesaran kelenjar thyroid
c.       An.Irvan        : tidak ada pembesaran kelenjar thyroid
10       Ketiak
a.       Ny.Boni         : tidak ada pembesaran kelenjar limfe
b.      Nanang           : tidak ada pembesaran kelenjar limfe
c.       An.Irvan         : tidak ada pembesaran kelenjar limfe

11    Dada
a.       Ny.Boni         : simetris, tidak ada tarikan dinding dada
b.      Nanang           : simetris, tidak ada tarikan dinding dada
c.       An Irvan         : simetris, tidak ada tarikan dinding dada
12    Perut
a.       Ny.Boni         : tidak ada pembesaran organ dalam
b.      Nanang          : tidak ada pembesaran organ dalam,
c.       An.Irvan        : tidak ada pembesaran organ dalam
13    Punggung
a.       Ny.Boni         : normal
b.      Nanang           : normal
c.       AnIrvan         : normal
14    Genetalia
a.       Ny.Boni         :
b.      Nanang           :
c.       An.Irvan         :
15    Ekstremitas
a.       Ny.Boni         : tidak ada oedema, tidak ada varises
b.      Nanmang        : tidak ada oedema, tidak ada varises
c.       An.Irvan         : tidak ada oedema,gerakan aktif

ANALISA DATA
1.      Penjajakan Kesehatan Tahap I
a.       Ancaman kesehatan
1)      Kurangnya pengetahuan tentang nutrisi pada balita.
2)      Kurangnya pengetahuan keluarga mengenai ASI eksklusif
3)      Kurangnya pengetahuan keluarga tentang bahaya merokok.

b.      Kurang/Tidak sehat
Kurang sehat
c.       Situasi krisis
1)      Apabila ibu tidak mengetahuitentang kebutuhan nutrisi balita maka akan terjadi  kurang gizi bahkan bisa juga terjadi gizi buruk pada balita.
2)      Racun dalam rokok dapat terisap oleh bayi, dan akan berakibat fatal bagi kesehatan bayi dan anggota keluarga lain.
3)       Apabila ibu tidak mengetahui tentang ASI eksklusif maka bayi mereka tidak di beri ASI eksklusif sehingga bayi akan mudah sakit dan daya tahan tubuh bayi akan rentan juga kecerdasan otak bayi tidak maksimal

PERUMUSAN MASALAH
Penjajakan Kesehatan Tahap II
No
Data
Masalah Kesehatan
1.
BB An.Irvan sejak bulan desember menurun
Kekurangtahuan ibu tentang nutrisi balitanya
2.
Kurangnya pengetahuan keluarga tentang PHBS
Kekurangtahuan keluarga Tn. R mengenai PHBS
3.
Kurangnya pengetahuan keluarga mengenai bahaya merokok.
Kekurangtahuan keluarga Tn. R mengenai bahaya merokok, yaitu kebiasaan merokok dapat mengganggu kesehatan keluarga.



PENENTUAN PRIORITAS MASALAH
Sesuai data yang diperoleh saat pengkajian terdapat beberapa masalah-masalah kesehatan yaitu:
a.    Kurangnya pengetahuan tentang nutrisi pada balita
b.    Kurangnya pengetahuan tentang ASI eksklusif
c.    urangnya pengetahuan tentang bahaya merokok
Masalah
kegiatan
Sifat
Masalah
Kemungkinan
Masalah dapat dirubah
Cara atasi
masalah
Dukungan
Sumber
Daya
Keterkaitan
dg program
pendidikan
Jumlah
Skor
Nutrisi Balita
4
3
3
4
3
17
ASI eksklisif
3
3
4
2
3
15
Kebiasaan
merokok
3
1
1
1
2
8



Dari jumlah skor diatas maka urutan prioritas masalah adalah :
1.Nutrisi balita
2.ASI eksklusif
3.Kebiasaan merokok


ASUHAN KEBIDANAN PADA KELUARGA Tn.R                        
No
Masalah Kebidanan
Tujuan
Rencana Kebidanan
Implementasi
Evaluasi
1.
Kurangnya pengetahuan keluarga mengenai nutrisi balita
Setelah dilakukan konseling nutrisi balita diharapkan ibu mengerti akan kebutuhan nutrisi balitanya sehingga kasus kurang gizi pada anaknya dapat di perbaiki dan tidak terjadi gizi buruk
Tgl:1 agustus 2012,jam
a.       Menjelaskan ibu tentang kebutuhan nutrisi balita
b.       
Tgl : 8 Februari 2012 jam 15.00
a.       Menjelaskan pada ibu tentang tanda bahaya ibu nifas.
b.      Menjelaskan pada ibu tentang kebutuhan nutrisi ibu nifas.
Tgl : 8 Februari 2012 jam 15.30 WIB
a.    Ibu mengerti tentang tanda bahaya ibu nifas.
b.      Ibu mengerti tentang kebutuhan nutrisi ibu nifas.
2.
Kurangnya pengetahuan keluarga tentang tanda bahaya bayi baru lahir.
Setelah dilakukan penyuluhan tentang tanda bahaya bayi baru lahir,  diharapkankeluargadapat mengenali kondisi bayinya dan mendeteksi secara dini jika terjadi ketidaknormalan.
Memberitahu ibu tentang tanda bahaya bayi baru lahir.
Menjelaskan pada keluarga tentang tanda bahaya bayi baru lahir
Keluarga mengerti tentang tanda bahaya bayi baru lahir
3.
Kurangnya pengetahuan keluarga mengenai bahaya merokok.
Setelah dilakukan penyuluhan tentang bahaya merokok diharapkan keluarga sadar akan bahaya merokok.
Memberitahu keluarga mengenai zat yang terkandung di dalam rokok.
Menjelaskan mengenai bahaya merokok bagi tubuh perokok maupun orang di sekitarnya.
Keluarga mengerti dan mampu menjelaskan kembali tentang bahaya merokok

B.     Pembahasan
Keluarga Tn.R tinggal dirumah sendiri dengan kondisi rumah permanen dengan lantai keramik tetapi belum sampai dapur., Keluarga Tn.R merupakan kumpulan keluraga inti. Dalam keluarga Tn.R memiliki beberapa masalah yaitu mengenai kurangnya pengetahuan ibu tentang nutrisi balita, kurangnya pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif serta bahaya merokok. Setelah dilakukan identifikasi masalah, lalu muncul masalah utama dalam keluarga TnR yaitu masalah kurangnya pengetahuan ibu tentang kebutuhan nutrisi balita,kemudian dilakukan beberapa tindakan untuk mengatasi salah satu dari masalah tersebut, yaitu dengan melakukan sosialisasi. Dan setelah dilakukan sosialiasasi, maka sekarang keluarga Tn.R terutama pada Ny. B sudah mengetahui mengenai apa itu nutrisi balita,apa saja makanan yang bergizi sehingga diharapkan nantinya dapat mengerti kebutuhan nutrisi pada balita  

























BAB IV
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Asuhan kebidanan komunitas memfokoskan pemberian pelayanan pada setiap keluarga yang berada dalam wilayah kerjanya.Bentuk pemberian pelayanan yang dilaksanakan adalah menyelesaikan berbagai permasalahan di bidang kesehatan khususnya kesehatan ibu dan anak.Kegiatan-kegiatan tersebut tentunya bertujuan akhir untuk menurunkan angka kematian ibu dan kematian bayi. Dari berbagai penyuluhan yang telah dilakukan diharapkan akan mampu meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai permasalahan kesehatan mereka sehingga diharapkan masyarakat akan lebih mandiri dalam menyelesaikan masalah kesehatan yang ada di lingkungannya. Begitu juga dengan keluarga Tn.R.setelah dilakukan beberapa tindakan untuk menyelesaikan masalah yang ada, kini keluarga Tn.R sudah lebih memahami apa dan bagaimana cara mengatasi masalah kesehatannya.

B.     Saran
1.    Kepada Mahasiswa
Mahasiswa diharapkan lebih dapat menggali lebih dalam lagi mengenai kesehatan keluarga dan meningkatkan pengetahuan mengenai asuhan kebidanan pada keluarga.
2.    Kepada Keluarga
Dengan diadakannya penyuluhan ini diharapkan keluarga dapat mengenali masalah kesehatan serta mampu mencari penyelesaian secara mandiri.



3.    Kepada Institusi Pendidikan
Institusi pendidikan diharapkan dapat memberikan bimbingan yang dapat memberikan semangat bagi para mahasiswa.