LAPORAN ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS DALAM
KONTEKS KELUARGA TN R DI DUSUN JAMBU, DESA LAWEN KEC.PANDANARUM
KAB. BANJARNEGARA
Disusun
oleh :
SUKO ENDAH WARNI
A1003066
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
POLITEKNIK BANJARNEGARA
2012
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS DI DUSUN
JAMBU
DESA LAWEN KECAMATAN
PANDANARUM KABUPATEN BANJARNEGARA
Laporan Ini Disusun Guna
Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Asuhan Kebidanan Komunitas
Disahkan pada :Agustus2012
Mahasiswa
(Suko Endah Warni)
|
KK Binaan
(Rogiat)
|
Mengetahui,
Pembimbing Lahan
(Rengga)
|
Pembimbing Institusi
(Dian Nirmala Sari, S.SiT)
|
KATA PENGANTAR
Pujisyukur kami panjatkan kehadiratAllah SWT atas segala taufik dan hidayah-Nya, sehingga
kami dapat
menyelesaikan “Laporan Asuhan Kebidanan Komunitas Dalam Konteks Keluarga”
Penulis menyadari bahwa
keberhasilan menyusun laporan ini tidak lepasdari bimbingan dan
dukungan
berbagai pihak yang diberikan kepada penulis. Untuk itu penulis menyampaikan
terima kasih kepada :
1.
Segenap Dosen Prodi
Kebidanan Politeknik Banjarnegara
2.
Semua pihak yang tidak dapat disebutkan
satu per satu yang telah membantu selama penyusunan laporan
ini
Penulis menyadari
bahwa penyusunan laporan ini masih jauh dari sempurna. Hal ini
karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang penulis miliki. Untuk itu
kritik dan saran yang bermanfaat
guna
perbaikan dan kesempurnaan makalah ini sangat penulis harapkan.
Banjarnegara,Agustus 2012
Penulis,
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Asuhan
kebidanan pada keluarga merupakan asuhan kebidanan komunitas yang bertujuan
untuk meningkatkan derajat kesehatan keluarga.Dalam sebuah keluarga biasanya
dijumpai lebih dari satu permasalahan kesehatan. Misalnya adalah keluarga Tn.R, di dalam keluarga ini terdapat
tiga masalah kesehatan yaituNutrisi pada balita,PHBSdan merokok.
Keluarga Tn.Rterdiri dari tiga anggota keluarga dengan
permasalahan kesehatan yang terdapat pada masing-masing anggota keluarga. Tn.R selaku kepala keluarga mempunyai kebiasaan merokok yang sangat berbahya
bagi dirinya sendiri dan juga orang-orang di sekitarnya
khususnya bagi sang istri dan anaknya yang baru berumur 18 bulan Sedangkan anak
Tn.R yang sejak bulan desember mengalami penurunan berat badan yang
sekarang mencapai garis merah, selain
itu pengetahuan asi eksklusif juga perlu
diberikan karena ny.boni masih dalam usia subur dan dia tidak mengerti apa itu
asi eksklusif sehingga dia tidak pernah memberikan asi ekslusif pada
anak-anaknya.
Dari ketiga masalah tersebut nantinya akan
dipilih satu yang menjadi prioritas dan harus segera mendapatkan penanganan, di
samping juga dua masalah lainya yang harus tetap dicari solusinya.
B. Rumusan Masalah
Asuhan Kebidanan Komunitas dalam konteks keluarga ini memiliki masalah
yaitu:
1.
Kurangnya
pengetahuan keluarga tentang nutrisi
balita
2.
Kurangnya
pengetahuan keluarga tentang asi eksklusif
3.
Kurangnya
pengetahuan keluarga tentang bahaya merokok
C.Tujuan
1.
Tujuan Umum
Untuk meningkatkan derajat kesehatan dalam keluarga
sehingga terwujud keluarga sehat dan sejahtera.
2.
Tujuan Khusus
a.
Untuk memberikan pengetahuan pada keluarga TnR
terutama ibu mengenai nutrisi balita
b.
Untuk memberikan pengetahuan pada keluarga Tn.R
mengenai PHBS
c.
Untuk memberikan pengetahuan pada keluarga Tn.R
mengenai bahaya merokok.
C. Manfaat
Dari Asuhan Kebidanan dalam konteks keluarga
kepada keluarga Tn.R bermanfaat untuk :
a.
Bagi
keluarga TnR
1)
Meningkatakan
pengetahuan dan kesadaran keluarga dalam mewujudkan kelurga yang bahagia,
sejahtera dan berkualitas.
2)
Meningkatkan
kesehatan balita dan keluarga.
b.
Bagi
mahasiswa
1)
Meningkatkan
ketrampilan dalam kegiatan pelayanan kebidanan komunitas.
2)
Meningkatkan
pengetahuan dalam pengelolaan pelayanan kebidanan komunitas.
c.
Bagi
Puskesmas
1)
Sebagai
bahan rencana tindak lanjut program puskesmas mengenai kesehatan keluarga.
2)
Meningkatkan
cakupan KIA (K1, K4, persalinan linakes, deteksi resiko tinggi, imunisasi,
posyandu dll).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Keluarga
1.
Pengertian Keluarga
Keluarga adalah
unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa
anggota keluarga lainnya yang berkumpul dan tinggal dalam suatu rumah tangga
karena pertalian darah dan ikatan perkawinan atau adopsi, dimana antara satu dengan yang lainnya
saling tergantung dan berinteraksi. Bila salah satu anggota keluarga mempunyai
masalah kesehatan atau keperawatan, maka akan berpengarung terhadap
anggota-anggota yang lain dan keluarga-keluarga yang ada di sekitarnya
(Effendi, 1998).
2.
Bentuk Tipe Keluarga (Effendi, 1998)
a.
Keluarga inti (Nuclear Familly), adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan
anak-anak.
b.
Keluarga besar (ETtended Familly), adalah keluarga inti ditambah sanak saudara,
misalnya nenek, kakek, keponakan, saudara sepupu, paman, bibi, dan sebagainnya.
c.
Keluarga berantai (Serial Familly), adalah keluarga yang terdiri dari wanita dan pria
yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu keluarga inti.
d.
Keluarga duda/janda (Composite), adalah keluarga yang terjadi karena perceraian atau
kematian.
e.
Keluarga berkomposisi, adalah yang perkawinannya
berpoligami dan hidup secara bersama-sama.
f.
Keluarga kabitas (Cabitation), adalah dua orang yang menjadi satau tanpa pernikahan
tetapi membentuk satu keluarga.
3.
Pemegang Kekuasaan dalam Keluarga
Pemegang kekuasaan keluarga menurut (Effendi, 1998):
a.
Patrikal, yang dominan memegang kekuasaan dalam
keluarga adalah pihak ayah.
b.
Matrikal, yang dominan memegang kekuasaan dalah
keluarga adalah pihak ibu.
c.
Equalitarian, yang dominan memegang kekuasaan dalam
keluarga adalah pihak ayah dan ibu.
4.
Peranan Keluarga
Peranan keluarga
menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal, sifat kegiatan yang
berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu. Menurut
(Effendi, 1998) penaran dalam keluarga adalah:
a.
Peranan ayah
Sebagai suami dari istri dan ayah dari
anak-anak, pecari nafkah, pendidik, pelindung, kepala keluarga, anggota dari
kelompok sosialnya, anggota masyarakat dari lingkungannya.
b.
Peranan ibu
Sebagai istri dan ibu dari anak-anak,
mengurus rumah tangga, mengasuh dan pendidik, pelindung dari salah satu
kelompok dari peranan sosialnya, serta sebagai anggota masnyarakat dari
lingkungannya, pencari nafkah tambahan dalam keluarga.
c.
Peranan anak
Melaksanakan peranan psikososial sesuai
tingkat perkembangan baik fisik, mental maupun spiritial.
5.
Fungsi Keluarga
a.
Fungsi biologis
Untuk meneruskan keturunan, memelihara dan
membesarkan anak, memenuhi kebutuhan gizi keluarga, memelihara dan merawat
anggora keluarga.
b.
Fungsi psikologis
1)
Memberikan kasih sayang dan rasa aman.
2)
Memberikan kasih sayang diantara anggota
keluarga.
c.
Fungsi sosial
1)
Membina sosialisasi pada anak.
2)
Membentuk norma tingkah laku sesuai tingkat
perkembangan anak.
d.
Fungsi ekonomi
1)
Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk
memenuhi kebutuhan keluarga.
2)
Mencari sumber penghasilan keluarga untuk
memenuhi kebutuhan keluarga.
3)
Menabung untuk memenuhi kebutuhan keluarga
dimasa yang akan datang.
e.
Fungsi Pendidikan
1)
Menyekolahkan anak untuk membekali pendidikan,
ketrampilan dan membentuk perilaku sesuai bakat dan minat yang dimilikinya.
2)
Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang
akan datang, memenuhi peranannya sebagai orang dewasa.
3)
Mendidik anak sesuai tingkat perkembangannya.
6.
Gambaran Keluarga Sehat
Gambaran keluarga sehat dapat dikemukakan
sebagai berikut:
a.
Anggota keluarga dalam kondisi sehat fisik,
mental maupun sosial.
b.
Cepat meminta bantuan tenaga kesehatan atau unit
pelayanan kesehatan bila timbul masalah kesehatan pada salah satu anggota
keluarga.
c.
Di rumah tersedia kotak berisi obat-obatan sederhana
untuk P3K.
d.
Tinggal di rumah dan lingkungan yang sehat.
e.
Selalu memperhatikan kesehatan keluarga dan
masyarakat.
Seorang bidan yang
bekerja di komuniti harus mengetahui data wilayah kerjanya, data tersebut
mencakup komposisi keluarga, keadaan sosial, ekonomi, adat kebiasaan, kehidupan
beragama, status kesehatan serta masalah ibu dan anak balita. Keberhasilan
bidan yang bekerja dibidang komuniti tergantung pada peningkatan kesehatan ibu
dan anak balita di wilayah kerjanya.
Sasaran umum
kebidanan komunitas asalah ibu dan anak dalam keluarga. Menurut undang-undang
no.12 tentang kesehatan, yang dimaksud dengan keluarga adalah suami, istri,
anak dan anggota keluarga lainnya.
Di dalam kesehatan
keluarga, kesehatan istri mencakup kesehatan masa pra kehamilan, persalinan,
pasca persalinan dan masa di luar masa kehamilan (masa interfal) serta
persalinan. Upaya kesehatan ibu dan anak dilakukan melalui peningkatan
kesehatan anak dalam
kandungan, masa bayi, masa balita dan masa pra sekolah.
B. Konsep Manajemen Asuhan Keluarga
Dalam memecahkan
masalah pasiennya, bidan menggunakan manajemen yaitu suatu metode yang digunakan oleh
bidan dalam menentukan dan mencari langkah-langkah pemecahan masalah serta
melakukan tndakan untuk menyelamatkan pasiennya dari gangguan kesehatan.
Langkah-langkah kebidanan komunitas:
1.
Identitas masalah
Dalam
identifikasi masalah bidan melakukan pengumpulan data berdasarkan sumber data,
pengumpulan dilakukan secara langsung di masyarakat (data subyektif) dan secara
tidak langsung (data obyektif).
Data subyektif
didapat dari informasi yang langsung diterima dari masyarakat melalui
wawancara. Data obyektif adalah data yang diperoleh dari hasil obserfasi
pemeriksaan dan penelaahan catatan keluarga, masyarakat dan lingkungannya.
Kegiatan yang
dilakukan oleh bidan dalam pengumpulan data ini adalah pengumplan data tentang
keadaan kesehatan desa dan pencatatan data keluarga sebagai sasaran
pemeriksaan.
2.
Data Desa
Data desa meliputi:
a.
Wilayah desa (Luas, keadaan geografi, jarak desa
dan fasilitas kesehatan pemeriksaan).
b.
Penduduk (jumlah, komposisi penduduk, jumlah
keluarga, mata pencaharian, pertumbuhan penduduk, dinamika penduduk).
c.
Status kesehatan (angka kematian, jenis dan
angka kesaktan ibu, anak dan balita).
d.
Keadaan lingkungan (jumlah sarana air minum, jumlah
jamban keluarga, pembuangan sampah dan kotoran, pembuangan tinja dan kondisi
tinja).
e.
Sosial ekonomi (pendidikan, pendapatan
perkapita, organisasi dari lembaga swadaya masyarakat yang ada, media
komunikasi yang dimiliki masyarakat).
f.
Data keluarga
g.
Pemeriksaan fisik anggota keluarga yaitu ibu,
bayi dan balita.
h.
Pemeriksaan lingkungan keluarga (rumah,
pekarangan, pembuangan sampah dan kotoran).
3.
Analisa dan Perumusan Masalah
Setelah data
dikumpulkan dan dicatat sebagai syarat dengan ditetapkan masalah kesehatan
lingkungan di komuniti.
a.
Analisis
Tujuan analisis
adalah menggunakan data yang terkumpul dan mencari kaitan satu dengan lainnya
sehingga ditemukan berbagai masalah, melalui proses analisis ditemukan jawaban
tentang hubungan antara penyakit atau kasus kesehatan dengan lingkungan keadaan
sosial budaya (perilaku). Pelayanan kesehatan serta faktor keturunan yang
berpengaruh terhadap kesehatan.
b.
Perumusan Masalah
Perumusan masalah
dapat dikumpulkan berdasarkan hasil analisi. Dalam rumusan masalah mencakup
masalah utama dan penyebabnya serta masalah potensial.
4.
Rencana dan Tindakan
Bila sudah
diketahui masalah utama kesehatan lingkungan serta penyebannya, maka disusun
rencana dan tindakan yang dilakukan. Tindakan dilakukan berdasarkan rencana
yang disusun:
a.
Rencana
Rencana untuk
pemecahan masalah kesehatan lingkungan di komunitas dapat dibagi menjadi
tujuan, rencana pelaksanaan, dan evaluasi. Untuk pencapaian tujuan tersebut
perlu ditetapkan sasaran, maka disusun rencana pelaksanaan.
Di dalam pelaksanaan mencakup:
1)
Pemeliharaan kesehatan lingkungan.
2)
Penyuluhan tentang kesehatan lingkungan yang
diberikan pada keluarga.
Untuk mengetahui
hasil suatu upaya, maka perlu ditentukan kriteria keberhasilan, kriteria ini
ditetapkan di dalam rencana evaluasi tercakup:
1)
Tingkat kesehatan lingkungan.
2)
Frekuensi penyuluhan.
3)
Partisipasi keluarga dalam bentuk tindakan.
b.
Tindakan
Di dalam
pelaksanaan kegiatan, bidan harus memonitor perkembangan dan perubahan yang
terjadi terhadap lingkungan kemungkinan penetapan tujuan juga tidak tepat, bila
hal ini terjadi, maka perlu dilakukan modifikasi dan juga menyebabkan perubahan
dalam melaksanakan tindakan dan evaluasi.
5.
Evaluasi
Tujuan evaluasi
adalah mengetahui ketepatan dan kesempurnaan antara hasil yang dicapai dengan
tujuan yang ditetapkan. Suatu pengkajian dinyatakan berhasil bila evaluasi
menunjukan data yang sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Bila tujuan tidak
tercapai, maka perlu dikaji kembali penyebabnya. Bila kegiatan berhasil
mencapai tujuan maka identifikasi dilakukan dalam mengantisipasi kemungkinan
terjadi masalah lain yang timbul akibat keberhasilan tersebut.
C. Konsep Permasalahan Keluarga
Setelah dilakukan
pengkajian dan ditemukan permasalahan dalam keluarga Tn.R yaitu adanya penurunan BB pada
anak Tn.R yang masih berusia 18 bulan
.BB badan pada balita yang baik adalah selalu naik sesuai dengan bertambahnya
usia anak tersebut,dan misalkan ada penurrunan BB jyga harusnya akan bisa naik
di penimbangan berikutnya.Jika BB balita selalu mengalami penurunan ,apalagi
juika sampai mencapai BGM mka perlu dilakukan tindakan khusus karena mungkin
saja anak mengalami gizi buruk yang juga bisa di sebabjan okleh banyak faktor.
BAB
III
HASIL
DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil
ASUHAN KEBIDANAN
KOMUNITAS DALAM KONTEKS KELUARGA PADA Tn.R RT 01RW 09DUSUN JAMBU DESA LAWEN KECAMATAN PANDANARUM
KABUPATEN BANJARNEGARA
DATA
SUBYEKTIF
1. Stuktur
Keluarga
a. Nama
Kepala Keluarga : Tn.Rogiat
b. Umur :46tahun
c. Jenis
Kelamin : Laki-laki
d. Agama : Islam
e. Pendidikan : SD
f. Pekerjaan :Buruh
g. Pendapatan : ±500.000
h. Alamat :JambuRT01/RW09
i.
Suku / Bangsa :
Jawa/Indonesia
j.
Daftar Anggota Keluarga :
NO
|
Nama
|
Hub.
klg
|
umur
|
L
P
|
Gol.
Darah
|
agama
|
pendidikan
|
pekerjaan
|
1
|
Rogiat
|
kk
|
46
th
|
L
|
_
|
islam
|
SD
|
Buruh
|
2
|
Boni
|
Istri
|
30th
|
P
|
_
|
islam
|
SD
|
Tani
|
3
|
Nanang
|
anak
|
15th
|
L
|
_
|
islam
|
SMP
|
_
|
4
|
Irvan
|
anak
|
18
bln
|
L
|
-
|
islam
|
_
|
-
|
k. Genogram
(3 generasi)
. L.Denah Rumah
2. Sifat
Keluarga
Anggota keluarga yang berpengaruh dalam mengambil keputusan dalam
keluarga adalah suami.
3. Kebiasaan
hidup sehari-hari
a. Kebiasaan
makan
1) Waktu
makan : Teratur
2) Cara
mengolah makanan :
a) Memenuhi
syarat kesehatan : tidak
b) Menu
dalam seminggu bervariasi: iya
3) Makan
garam beryodium: iya
4) Makanan
pantangan dalam keluarga: tidak ada
b. Hygiene
perorangan/keluarga
1) Kebiasaan
mandi 3 kali sehari.
2) Kebiasaan
menggosok gigi 2 kali sehari.
3) Kebiasaan
keramas 5 hari sekali.
4. Penghasilan
dalam satu bulan
a. Ayah = Rp500.000
b. Ibu = Rp200.000
c. Anggota keluarga lain = Rp. +
Rp.700..000
5. Kegiatan
sosial kemasyarakatan
a. Kedudukan
keluarga dalam masyarakat:
|
Ya, sebutkan :
|
X
|
Tidak
|
b. Partisipasi
keluarga dalamkegiatan kemasyarakatan:
|
Ya, sebutkan :
|
X
|
Tidak
|
6. Kebiasaan
dalam keluarga berkaitan dengan budaya:
X
|
Tujuh bulanan
|
X
|
Puputan
|
|
Pantangan-pantangan bagi ibu hamil dan nifas
|
|
Lain-lain :
|
7. Riwayat
KesehatanAnggota Keluarga (tiga bulan terakhir)
No
|
Nama Anggota Keluarga
|
Jenis Penyakit
|
Upaya Penanggulangan
|
Ket
|
|
|
|
|
|
8.
Kebiasaan memeriksakan diri
a. Waktu :
Bila sakit
b. Tempat : Puskesmas
9. Alasan :
Mudah di jangkau
10. Riwayat
Obstetri dan Ginekologi (Paritas, Penggunaan Kontrasepsi, Kesehatan Reproduksi)
a. Paritas
Ny.Boni :2
b. Penggunaan
kontrasepsi :suntik
11. Stress
dan koping
Persepsi
dan Tanggapan Keluarga terhadap Masalah :
Tanggapan
keluarga terhadap masalah yang dihadapi selalu dirundingkan dengan anggata
keluarga secara baik-baik terutama anggota keluarga yang tidak sehat dibawa ke
Puskesmas
PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan
Umum
a. Ny
Boni : Baik
b. Nanang :Baik
c. Irvan :Baik
2. Pemeriksaan
TTV
a. Ny.
Boni : TD : 130/80 mmHg Suhu :
Nadi : 84 X/menit RR : 24 X/menit
b. An.Nanang : TD :mmHg Suhu :
Nadi : 80 X/menit RR : 22 X/menit
c. An. Aldo :
TD : mmHg Suhu :
Nadi : 98 X/menit RR : 56 X/menit
3. Kepala
a. Ny.Boni :
bersih, rambut tidak mudah rontok
b. An.Nanang : bersih,
c. An.Irvan : bersih
4. Wajah
a. Ny.Boni : tidak pucat
b. Nanang : tidak pucat
c. An Irvan. : tidak
pucat
5. Mata
a. Ny.Boni. : simetris, konjungtiva merah muda, sklera putih
b. Nanang : simetris, konjungtiva merah muda, sklera putih
c. An.Irvan : simetris,
konjungtiva merah muda, sklera putih
6. Hidung
a. Ny.Boni :
bersih
b. Nanang : bersih
c. An.Irvan : bersih
7. Telinga
a. Ny.Boni : simetris, bersih
b. Nanang : simetris, bersih
c. An.Irvan : simetris,
bersih
8. Mulut
dan Gigi
a. Ny.Boni : bibir tidak pucat, ada caries gigi, tidak ada
stomatitis
b. Nanang : bibir tidak pucat, tidak ada caries gigi, tidak ada
stomatitis
c. An.Irvan : bibir
tidak pucat, tidak ada caries gigi, tidak ada stomatitis
9. Leher
a. Ny.Boni : tidak ada pembesaran kelenjar thyroid
b. Nanang : tidak ada pembesaran kelenjar thyroid
c. An.Irvan : tidak ada pembesaran kelenjar thyroid
10 Ketiak
a. Ny.Boni : tidak ada pembesaran kelenjar limfe
b. Nanang : tidak ada pembesaran kelenjar limfe
c. An.Irvan : tidak
ada pembesaran kelenjar limfe
11 Dada
a. Ny.Boni : simetris, tidak ada tarikan dinding dada
b. Nanang : simetris, tidak ada tarikan dinding dada
c. An Irvan : simetris,
tidak ada tarikan dinding dada
12 Perut
a. Ny.Boni : tidak ada pembesaran organ dalam
b. Nanang : tidak ada pembesaran organ dalam,
c.
An.Irvan : tidak ada pembesaran organ dalam
13 Punggung
a. Ny.Boni : normal
b. Nanang : normal
c. AnIrvan : normal
14 Genetalia
a. Ny.Boni :
b. Nanang :
c. An.Irvan :
15 Ekstremitas
a. Ny.Boni : tidak ada oedema, tidak ada varises
b. Nanmang : tidak ada oedema, tidak ada varises
c. An.Irvan : tidak
ada oedema,gerakan aktif
ANALISA
DATA
1. Penjajakan
Kesehatan Tahap I
a. Ancaman
kesehatan
1) Kurangnya pengetahuan tentang nutrisi
pada balita.
2) Kurangnya
pengetahuan keluarga mengenai ASI eksklusif
3) Kurangnya
pengetahuan keluarga tentang
bahaya merokok.
b. Kurang/Tidak
sehat
Kurang sehat
c. Situasi
krisis
1) Apabila
ibu tidak mengetahuitentang
kebutuhan nutrisi balita maka akan terjadi kurang gizi bahkan bisa juga terjadi gizi
buruk pada balita.
2) Racun
dalam rokok dapat terisap oleh bayi, dan akan berakibat fatal bagi kesehatan
bayi dan anggota keluarga lain.
3) Apabila ibu tidak mengetahui tentang ASI
eksklusif maka bayi mereka tidak di beri ASI eksklusif sehingga bayi akan mudah
sakit dan daya tahan tubuh bayi akan rentan juga kecerdasan otak bayi tidak
maksimal
PERUMUSAN
MASALAH
Penjajakan Kesehatan Tahap
II
No
|
Data
|
Masalah
Kesehatan
|
1.
|
BB
An.Irvan sejak bulan desember menurun
|
Kekurangtahuan ibu tentang
nutrisi balitanya
|
2.
|
Kurangnya pengetahuan keluarga tentang PHBS
|
Kekurangtahuan keluarga Tn. R
mengenai PHBS
|
3.
|
Kurangnya pengetahuan keluarga mengenai bahaya
merokok.
|
Kekurangtahuan keluarga Tn. R
mengenai bahaya merokok,
yaitu kebiasaan merokok dapat mengganggu kesehatan keluarga.
|
PENENTUAN
PRIORITAS MASALAH
Sesuai data yang
diperoleh saat pengkajian terdapat
beberapa masalah-masalah kesehatan yaitu:
a. Kurangnya pengetahuan tentang nutrisi
pada balita
b. Kurangnya
pengetahuan tentang ASI eksklusif
c. urangnya
pengetahuan tentang bahaya merokok
Masalah
kegiatan
|
Sifat
Masalah
|
Kemungkinan
Masalah
dapat dirubah
|
Cara
atasi
masalah
|
Dukungan
Sumber
Daya
|
Keterkaitan
dg
program
pendidikan
|
Jumlah
Skor
|
Nutrisi
Balita
|
4
|
3
|
3
|
4
|
3
|
17
|
ASI
eksklisif
|
3
|
3
|
4
|
2
|
3
|
15
|
Kebiasaan
merokok
|
3
|
1
|
1
|
1
|
2
|
8
|
Dari jumlah skor diatas
maka urutan prioritas masalah adalah :
1.Nutrisi balita
2.ASI eksklusif
3.Kebiasaan merokok
ASUHAN
KEBIDANAN PADA KELUARGA Tn.R
No
|
Masalah
Kebidanan
|
Tujuan
|
Rencana
Kebidanan
|
Implementasi
|
Evaluasi
|
1.
|
Kurangnya pengetahuan keluarga mengenai
nutrisi balita
|
Setelah dilakukan konseling
nutrisi balita diharapkan ibu mengerti akan kebutuhan nutrisi balitanya
sehingga kasus kurang gizi pada anaknya dapat di perbaiki dan tidak terjadi
gizi buruk
|
Tgl:1 agustus 2012,jam
a.
Menjelaskan ibu tentang kebutuhan nutrisi balita
b.
|
Tgl : 8 Februari 2012 jam 15.00
a.
Menjelaskan pada ibu tentang tanda bahaya ibu nifas.
b.
Menjelaskan pada ibu tentang kebutuhan nutrisi ibu nifas.
|
Tgl : 8 Februari 2012 jam 15.30 WIB
a.
Ibu mengerti tentang tanda bahaya ibu nifas.
b.
Ibu mengerti tentang kebutuhan nutrisi ibu nifas.
|
2.
|
Kurangnya pengetahuan keluarga tentang tanda bahaya
bayi baru lahir.
|
Setelah dilakukan penyuluhan tentang tanda bahaya
bayi baru lahir, diharapkankeluargadapat
mengenali kondisi bayinya dan mendeteksi secara dini jika terjadi
ketidaknormalan.
|
Memberitahu ibu tentang tanda bahaya bayi baru
lahir.
|
Menjelaskan pada keluarga tentang tanda bahaya bayi baru lahir
|
Keluarga mengerti tentang tanda bahaya bayi baru
lahir
|
3.
|
Kurangnya pengetahuan keluarga mengenai bahaya
merokok.
|
Setelah dilakukan penyuluhan tentang bahaya merokok
diharapkan keluarga sadar akan bahaya merokok.
|
Memberitahu keluarga mengenai zat yang terkandung di
dalam rokok.
|
Menjelaskan mengenai bahaya merokok bagi tubuh
perokok maupun orang di sekitarnya.
|
Keluarga mengerti dan mampu menjelaskan kembali
tentang bahaya merokok
|
B.
Pembahasan
Keluarga Tn.R tinggal dirumah
sendiri dengan kondisi rumah permanen dengan lantai keramik tetapi belum sampai
dapur., Keluarga Tn.R merupakan kumpulan keluraga inti. Dalam keluarga Tn.R
memiliki beberapa masalah yaitu mengenai kurangnya pengetahuan ibu tentang
nutrisi balita, kurangnya pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif serta bahaya
merokok. Setelah dilakukan identifikasi masalah, lalu muncul masalah utama
dalam keluarga TnR yaitu masalah kurangnya pengetahuan ibu tentang kebutuhan
nutrisi balita,kemudian dilakukan beberapa tindakan untuk mengatasi salah satu
dari masalah tersebut, yaitu dengan melakukan sosialisasi. Dan setelah dilakukan
sosialiasasi, maka sekarang keluarga Tn.R terutama pada Ny. B sudah mengetahui
mengenai apa itu nutrisi balita,apa saja makanan yang bergizi sehingga
diharapkan nantinya dapat mengerti kebutuhan nutrisi pada balita
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Asuhan
kebidanan komunitas memfokoskan pemberian pelayanan pada setiap keluarga yang
berada dalam wilayah kerjanya.Bentuk pemberian pelayanan yang dilaksanakan
adalah menyelesaikan berbagai permasalahan di bidang kesehatan khususnya
kesehatan ibu dan anak.Kegiatan-kegiatan tersebut tentunya bertujuan akhir
untuk menurunkan angka kematian ibu dan kematian bayi. Dari berbagai penyuluhan
yang telah dilakukan diharapkan akan mampu meningkatkan pengetahuan masyarakat
mengenai permasalahan kesehatan mereka sehingga diharapkan masyarakat akan
lebih mandiri dalam menyelesaikan masalah kesehatan yang ada di lingkungannya.
Begitu juga dengan keluarga Tn.R.setelah dilakukan beberapa tindakan untuk
menyelesaikan masalah yang ada, kini keluarga Tn.R sudah lebih memahami apa dan
bagaimana cara mengatasi masalah kesehatannya.
B.
Saran
1. Kepada Mahasiswa
Mahasiswa diharapkan
lebih dapat menggali lebih dalam lagi mengenai kesehatan keluarga dan
meningkatkan pengetahuan mengenai asuhan kebidanan pada keluarga.
2. Kepada Keluarga
Dengan diadakannya
penyuluhan ini diharapkan keluarga dapat mengenali masalah kesehatan serta
mampu mencari penyelesaian secara mandiri.
3. Kepada Institusi Pendidikan
Institusi pendidikan
diharapkan dapat memberikan bimbingan yang dapat memberikan semangat bagi para
mahasiswa.