MAKALAH ASUHAN
NEONATUS BAYI DAN BALITA
KELAINAN BAWAAN DENGAN
KELAINAN METABOLIK & ENDOKRIN
Dosen Pengampu:
Musqodimah, S.SiT
DISUSUN
OLEH:
1.
Trisna
Dyna M (A1003074)
2.
Umi
Farikhah NL (A1003075)
3.
Ummu
Faatichatun N (A1003076)
4.
Umu
Faiqutunnufus (A1003077)
5.
Wellysa
setiyawati (A1003078)
6.
Yesi
Eni Mayangsari (A1003079)
7.
Rina musalia (A0903049)
PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN
POLITEKNIK BANJARNEGARA
2011
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT
yang telah melimpahkan nikmat, hidayah, serta karunia-Nya, sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi dan Balita yang berjudul “ KELAINAN METABOLISME DAN
ENDOKRIN “ ini tepat waktu.
Makalah ini disusun dalam rangka
memenuhi tugas perkuliahan Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi dan Balita Semester
III.
Semoga makalah ini bermanfaat
bagi pembaca, penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna, oleh
karena itu penulis mengharap kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah selanjutnya.
Banjarnegara, Desember 2011
Penulis
ii
DAFTAR
ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................................
i
KATA PENGANTAR............................................................................................................. ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................
iii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................... 1
- Latar Belakang............................................................................................................ 1
- Tujuan ........................................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................
2
- Kelainan metabolisme.................................................................................................. 2
- Kelainan Endokrin......................................................................................................... 5
- Penatalaksanaan........................................................................................................... 8
BAB
III PENUTUP...................................................................................................................
9
- Kesimpulan ............................................................................................................... 9
- Saran ........................................................................................................................... 9
DAFTAR
PUSTAKA...............................................................................................................
10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Kelainan kongenital adalah kelainan dalam pertumbuhan janin yang terjadi
sejak konsepsi dan selama dalam kandungan. Diperkirakan 10-20% dari kematian
janin dalam kandungan dan kematian neonatal disebabkan oleh kelainan kongenital.
Khusunya pada bayi berat badan rendah diperkirakan kira-kiraa 20% diantaranya
meninggal karena kelainan kongenital dalam minggu pertama kehidupannya.
Malformasi kongenital merupakan kausa penting terjadinya keguguran, lahir mati,
dan kematian neonatal.
Mortalitas dan morbiditas pada
bayi pada saat ini masih sangat tinggi pada bayi yang mengalami penyakit
bawaan. Salah
satu sebab morbiditas pada bayi adalah atresia duedoni esophagus, meningokel
eosephalokel, hidrosephalus, fimosis, hipospadia dan kelainan metabolik dan
endokrin. Sebagian besar penyakit bawaan pada bayi disebabkan oleh kelainan
genetik dan kebiasaan ibu pada saat hamil mengkonsumsi alkohol, rokok dan
narkotika.Dari uraian diatas diharapkan seorang bidan dapat melakukan
penanganan secara terpadu. Dari masalah yang ada diatas setidaknya dapat
memberikan pertolongan pertama dengan dapat untuk menekan angka morbiditas dan
mortalitas yang tinggi, tetapi jika kondisi lebih parah kita harus melakukan
rujukan.
Berdasarkan hal-hal diatas, makalah yang berjudul “Asuhan Neonatus dengan Cacat Bawaan dan Penatalaksanaannya” ini disusun untuk mengkaji lebih jauh mengenai neonatus dengan kelainan kongenital serta penatalaksanaannya sehingga sebagai seorang bidan kita mampu memberikan asuhan neonatus dengan tujuan meminimalisir angka kematian dan kesakitan pada neonatus sehingga tugas mutlak seorang bidan dan terpenuhi dengan baik.
B.
Tujuan
Adapun Tujuan dalam
penulisaan makalah ini, adalah sebagai berikut:
1.Untuk mengetahui pengertian kelainan congenital/ cacat bawaan pada neonatus.
2. Untuk mengetahui penyebab kelainan congenital
3. Untuk mengetahui diagnosis kelainan kongenital
4. Untuk mengetahui kelainan kongenital pada neonatus dan penatalaksanaannya
5. Untuk mengetahui cara pencegahan kelainan congenital atau cacat bawaan pada neonatus
1.Untuk mengetahui pengertian kelainan congenital/ cacat bawaan pada neonatus.
2. Untuk mengetahui penyebab kelainan congenital
3. Untuk mengetahui diagnosis kelainan kongenital
4. Untuk mengetahui kelainan kongenital pada neonatus dan penatalaksanaannya
5. Untuk mengetahui cara pencegahan kelainan congenital atau cacat bawaan pada neonatus
BAB II
PEMBAHASAN
A.
KELAINAN
METABOLISME
1.
PENGERTIAN
Metabolisme adalah proses pengolahan (pembentukan
dan penguraian) zat -zat yang diperlukan oleh tubuh agar tubuh dapat
menjalankan fungsinya.
Kelainan metabolisme merupakan kelainan yang
berhubungan terputusnya sintesis atau
katabolisme kompleks yang mengakibatkan gejala progresif permanen. Bisa berhubungan dengan gangguan sekuens metabolisme yang mengakibatkan akumulasi
senyawa toksik. Bisa berhubungan dengan defisiensi produksi atau gangguan
energi
Kelainan metabolisme seringkali disebabkan oleh
kelainan genetik yang mengakibatkan hilangnya enzim tertentu yang diperlukan
untuk merangsang suatu proses metabolisme. Pada saat lahir, neonatus dengan
gangguan metabolik biasanya normal, namun beberapa jam setelah melahirkan
timbul tanda-tanda dan gejala-gejala seperti alergi, nafsu makan yang rendah,
konvulsi dan muntah-muntah. Kebanyakan kelainan metabolisme bawaan diturunkan
sebagai sifat resesif autosom, sehingga riwayat kematian dalam periode neonatus
pada keluarga dekat akan meningkatkan kecurigaan terhadap diagnosis kelainan
metabolisme bawaan.
Kelainan metabolisme bawaan dapat terjadi akibat
gangguan metabolisme asam amino, gangguan metabolisme lipid atau asam lemak,
gangguan metabolisme karbohidrat dan gangguan metabolisme mukopolisakarida.
2.
MACAM-MACAM KELAINAN METABOLISME
Metabolisme di bagi dalam beberapa macam antara lain:
a.
KELAINAN METABOLISME KARBOHIDRAT
Karbohidrat adalah gula, diantaranya adalah glukosa,
sukrosa dan fruktosa. Beberapa gula (misalnya sukrosa) harus diproses oleh
enzim di dalam tubuh sebelum bisa digunakan sebagai sumber energi. Jika enzim
yang diperlukan tidak ada, maka gula akan tertimbun dan menimbulkan masalah
kesehatan.
Kelainan metabolisme karbohidrat di bagi dalam beberapa macam antara lain:
1.
Galaktosemia
Galaktosemia (kadar galaktosa yang tinggi dalam darah) biasanya disebabkan
oleh kekurangan enzim galaktose 1-fosfat uridil transferase. Kelainan ini
merupakan kelainan bawaan.
Sekitar 1 dari 50.000-70.000 bayi terlahir tanpa enzim tersebut. Pada
awalnya mereka tampak normal, tetapi beberapa hari atau beberapa minggu
kemudian, nafsu makannya akan berkurang, muntah, tampak kuning (jaundice) dan
pertumbuhannya yang normal terhenti.
2.
Glikogenosis
Glikogenosis (Penyakit penimbunan glikogen) adalah sekumpulan penyakit
keturunan yang disebabkan oleh tidak adanya 1 atau beberapa enzim yang
diperlukan untuk mengubah gula menjadi glikogen atau mengubah glikogen menjadi
glukosa (untuk digunakan sebagai energi).
3. Intoleransi Fruktosa
Herediter
Intoleransi Fruktosa Herediter adalah suatu penyakit
keturunan dimana tubuh tidak dapat menggunakan fruktosa karena tidak memiliki
enzim fosfofruktaldolase.
Sebagai akibatnya, fruktose 1-fosfatase (yang
merupakan hasil pemecahan dari fruktosa) tertimbun di dalam tubuh, menghalangi
pembentukan glikogen dan menghalangi perubahan glikogen menjadi glukosa sebagai
sumber energi.
4. Fruktosuria
Fruktosuria merupakan suatu keadaan yang tidak berbahaya, dimana fruktosa
dibuang ke dalam air kemih.
Fruktosuria disebabkan oleh kekurangan enzim fruktokinase yang sifatnya
diturunkan.
1 dari 130.000 penduduk menderita fruktosuria.
Fruktosuria tidak menimbulkan gejala, tetapi kadar fruktosa yang tinggi di
dalam darah dan air kemih dapat menyebabkan kekeliruan diagnosis dengan
diabetes mellitus.Tidak perlu dilakukan pengobatan khusus.
5. Pentosuria
Pentosuria adalah suatu keadaan yang tidak berbahaya, yang ditandai dengan
ditemukannya gula xylulosa di dalam air kemih karena tubuh tidak memiliki enzim
yang diperlukan untuk mengolah xylulosa.
b.
KELAINAN METABOLISME PIRUVAT
Piruvat terbentuk dalam proses pengolahan
karbohidrat, lemak dan protein. Piruvat merupakan sumber energi untuk
mitokondria (komponen sel yang menghasilkan energi).
Gangguan pada metabolisme piruvat dapat menyebabkan
terganggunya fungsi mitokondria sehingga timbul sejumlah gejala:
- kerusakan otot
- keterbelakangan mental
- kejang
- penimbunan asam laktat yang menyebabkan asidosis (meningkatnya asam dalam
tubuh)
- kegagalan fungsi organ (jantung, paru-paru, ginjal atau hati).
c. KELAINAN METABOLISME ASAM AMINO
Asam amino merupakan komponen pembentuk protein.
Penyakit keturunan pada pengolahan asam amino dapat menyebabkan gangguan pada
penguraian asam amino maupun pemindahan asam amino ke dalam sel.
Fenilketonuria
Fenilketonuria (Fenilalaninemia, Fenilpiruvat oligofrenia) adalah suatu
penyakit keturunan dimana tubuh tidak memiliki enzim pengolah asam amino
fenilalanin, sehingga menyebabkan kadar fenilalanin yang tinggi di dalam darah,
yang berbahaya bagi tubuh.
Dalam keadaan normal, fenilalanin diubah menjadi tirosin dan dibuang dari
tubuh. Tanpa enzim tersebut, fenilalanin akan tertimbun di dalam darah dan
merupakan racun bagi otak, menyebabkan keterbelakangan mental.
Gejala pada anak-anak yang menderita fenilketonuria yang tidak diobati atau
tidak terdiagnosis adalah:
- kejang
- mual dan muntah
- perilaku agresif atau melukai diri sendiri
- hiperaktif
- gejala psikis (kadang-kadang).
B.
KELAINAN KELENJAR ENDOKRIN
Tanda dan gejala pada kelainan endokrin tergantung pada
kerenjar endokrin yang mengalami kelainan. Bentuk-bentuk kelainan endokrin :
hiperpituitarisme, , diabetes insipidus, hipotioroidisme, tiroiditis, karsinoma
tiroid, hipoparatiroidisme.
- HIPERPITUITARISME
Hipersekresi
hormone kelenjar pituitaria , yaitu keadaan dimana adanya defisinsi organ
sasaran memberikan penurunan umpan balik hormonal, seperti pada hipogonadisme
atau hipogonadisme atau hipoadrenalisme primer. Pada hipotiroidisme primer,
hiperfungsi dan hyperplasia kelenjar pituitari dapat memperbesar dan mengikis
sella serta kadang – kadang, meningkatkan tekanan intracranial. Perubahan –
perubahan demikian tidak boleh dirancukan dengan tumor kelenjar pituitari
primer; perubahan – perubahan ini hilang bila keadaan tiroid yang mendasari
diobati. Hiperplasia kelenjar pituitari juga terjadi karena respons terhadap
stimulasi oleh produksi ektopik hormone pelepas seperti yang kadang – kadang
ditemukan pada penderita dengan sindrom cushing, akibat kelebihan hormone
pelepasan kortikotropin, atau pada anak dengan akromegali akibat hormone
pelepas kortikotropin, atau pada anak dengan akromegali
akibat hormone
pelepas – hormone pertumbuhan ( GHRH ) yang dihasilakan oleh berbagai tumor
sistemik.
Hipersekresi
hormone kelenjar pituitari primer oleh adenoma dugaan atau terbukti jarang pada
masa anak. Tumor kelenjar pituitaria yang terbukti jarang pada masa anak. Tumor
kelenjar pituitaria yang paling sering ditemukan adalah tumor yang
mensekresikan kortikotropin, prolaktin, atau hormon pertumbuhan ( GH ).
Hemartoma hipotalamus yang menskresikan
hormone pelepas gonadotropin diketahui menyebabkan pubertas prekoks. Diduga
bahwa beberapa tumor kelenjar pituitaria dapat diakibatkan oleh stimulasi
dengan hormon pelepas – hipotalamus dan pada keadaan lain.
- DIABETES INSIPIDUS
Penyakit yang
jaran terjadi ini disebabkan kegagalan hipotalamus memproduksi hormone
antidiuretik ( antidiuretic Hormon / ADH ) dalam jumlah yang mecukupi atau
kegagalan tubulus ginjal memberikan respon terhadap ADH ( diabetes insipidus
nefrogenik). Anak merasa sangat haus dan terdapat pengeluaran urin encer dengan
osmolalitas rendah dalam volume besar. Selalu terdapat risiko kekurangan cairan
berat, terutama dalam cuaca panas. Defisiensi ADH dapat disebabkan oleh tumor
otak, kista, kerusakan vaskuler, dan meningitis. Diberikan terapi penggantian
ADH. Diabetes insipidus nefrogenik disebabkan oleh gen terkait X sehungga hanya
terjadi pada laki – laki.
- HIPOTIROIDISME
Hipertiroidisme
terjadi karena kelenjar tiroid yang terlalu aktif. Pada bayi baru lahir,
penyebab dari hipertiroidisme yang paling sering ditemukan adalah penyakit
graves neonatorum. penyakit ini bisa berakibat fatal dan bisa terjadi pada bayi
yang ibunya menderita atau pernah menderita penyakit graves. Penyakit graves
adalah suatu penyakit autoimun dimana tubuh menghasilkan antibodi yang
merangsang kelenjar tiroid. Pada wanita hamil, antibodi ini bisa sampai ke
janin dan merangsang kelenjar tiroid janin. Penyakit graves pada ibu bisa
menyebabkan lahir mati, keguguran atau kelahiran prematur.pada bayi baru lahir,
gejala kelenjar tiroid yang terlalu aktif bisa timbul dalam waktu beberapa hari
setelah lahir:.
-berat badan tidak bertambah
-denyut jantung yang cepat
-tekanan darah tinggi
-rewel atau gelisah
-muntah dan diare
Gondok bisa
menekan saluran udara dan mengganggu proses bernafas. Kadar hormon tiroid yang tinggi bisa menyebabkan denyut
jantung menjadi cepat yang selanjutnya dapat menyebabkan gagal jantung.seperti
halnya pada dewasa, pada bayi baru lahir, mata juga menonjol. Jika dilakukan
pengobatan, pemulihan akan terjadi dalam beberapa minggu, tetapi bayi tetap
memiliki resiko kekambuhan selama 6 bulan sampai 1 tahun. Kadar antibodi
perangsang tiroid yang tetap tinggi juga dapat menyebabkan penutupan dini
ubun-ubun, keterbelakangan mental, hiperaktivitas pada masa kanak-kanak dan pertumbuhan
yang lambat. Hipertiroidisme diobati dengan obat propilthiouracyl, yang
berfungsi menghambat pembentukan hormon tiroid. Mungkin juga perlu dilakukan
pengobatan terhadap gagal jantung. Jika kadar TSH (thyroid-stimulating hormone)
sangat tinggi, mungkin perlu dilakukan transfusi darah ganti (sejumlah darah
bayi dibuang dan diganti dengan darah dari donor).
- TIROIDITIS
Kalenjar tiroid
memiliki dua lobus yang di hubungkan oleh ismus glandula dan terletak di bawah kartilago krikoidea, kelainan yang terjadi
pada kalenjar tiroid akan menyebabkan terganggunya termogenesis, curah jantung, eritropoitis ,
gerakan pernafasan, motilitas usus, serta metabolisme karbohidrat, protein, dan
lipid, pertumbuhan organ , jaringan, dan SSP, terutama otak, serta aksi katekolamin
dengan cara meningkatkan ikatan reseptor b-andrenergenik.
- HIPOPARATIROIDISME
Kadar normal
hormone paratiroid ( PTH ) rendah dalam darah tali pusat, ia mengikat dua kali
pada hari ke-6 sampai mencapai kadar hampir seperti kadar bayi dan anak normal.
Hipokalsemia adalah lazim sejak umur 12 – 72 jam, terutama pada bayi prematur,
pada bayi dari ibu – ibu diabetes ( hipokalsemia neinatus lambat ). Peran yang
dimainkan oleh paratiroid padabayi hipokalsemia ini tetap harus dijelaskan,
meskipun ketidakmatangan fungsional paratiroid pada bayi hipokalsemia ini tetap
harus dijelaskan, meskipun ketidakmatangan fungsional paratiroid sering
dianggap sebagai faktor patogenesis. Pada kelompok bayi penderita hipokalsemia
idiopatik sementara ( umur 1 – 8 minggu) kadar PTH serum jauuh lebih rendah
daripada pada bayi normal. Mungkin ketidakmatangan fungsional merupakan
manifestasi dari keterlambatan perkembangan enzim yang mengubah bentuk PTH
glandular menjadi PTH yang disekresikan.
- PENATALAKSANAAN
Obat metabolisme dan endokrin
digolongkan sebagai berikut :
a. Insulin
b. Obat
kencing manis
c. Preparat tiroid dan antitiroid
d.Obat antihiperlipidemik salah satunya
obat kolesterol
e. Obat metabolisme tulang salah
satunya obat osteoporosis
Obat antitiroid digunakan untuk
hipertiroidisme, Hipertiroidisme adalah suatu keadaan dimana kelenjar tiroid
bekerja secara berlebihan, sehingga menghasilkan sejumlah besar hormon tiroid.
Hipertiroidisme bisa ditemukan dalam bentuk penyakit Graves, gondok noduler
toksik atau hipertiroidisme sekunder. pelepasan hormon antidiuretik juga
dirangsang oleh nyeri, stress, olah raga, kadar gula darah yang rendah,
angiotensin, prostaglandin dan obat-obat tertentu (misalnya klorpropamid,
obat-obat kolinergik dan beberapa obat yang digunakan untuk mengobati asma dan
emfisema).alkohol, steroid tertentu dan beberapa zat lainnya menekan
pembentukan hormon antidiuretik
BAB III
PENUTUP
- Kesimpulan
Kelainan
metabolisme merupakan kelainan yang berhubungan terputusnya sintesis atau katabolisme kompleks yang
mengakibatkan gejala progresif permanen.
Bisa berhubungan dengan gangguan sekuens
metabolisme yang mengakibatkan akumulasi senyawa toksik. Bisa
berhubungan dengan defisiensi produksi atau gangguan energi. Kelainan
`metbolisme di bagi dalam tiga macam antara lain: kelainan metabolisme
karbohidrat, piruvat dan asam amino. Kelainan
kalenjar endokrin di bagi dalam
beberpa macam yaitu
hiperpituitarisme, , diabetes insipidus, hipotioroidisme, tiroiditis, karsinoma
tiroid, hipoparatiroidisme.
- Saran
Kelainan yang terjadi dalam metabolisme dan kalenjar
endokrin adalah kelainan bawaan yang harus di cegah saat kehamilan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar